Tetapi aku tidak tahu ternyata usia 38 itu terasanya seperti ini. Juga aku tidak tahu ternyata beginilah kehidupan sehari-hari sebagai pengajar, penulis, dan pengkaji filsafat. Begitupun bayanganku tentang mereka yang menginjak fase lansia. Mereka tidak tahu bahwa usia 70 itu rasanya seperti itu. Begitupun bayanganku tentang para koruptor saat tertangkap. Mereka tidak tahu bahwa menjadi koruptor yang tertangkap itu rasanya seperti itu. Kita lebih banyak tidak tahu tentang segala sesuatu, tidak tahu sampai benar-benar merasakannya. Berada di dalamnya . Bayanganku tentang masa tua adalah selalu ketakutan. Kecemasan karena kian dekat dengan kematian. Namun aku tidak tahu. Mungkin mereka malah bahagia. Buktinya banyak diantara mereka yang semakin bersemangat, kian giat berkarya, atau menjalani hari-hari yang santai tanpa ambisi selayaknya di masa muda. Aku tidak tahu rasanya menjadi mereka. Mereka sendirilah yang tahu rasanya bagaimana menjadi tua. Karena mereka ada di dalamnya . Tetapi
Ya Muhammad, Rasulullah, ijinkan aku mengajukan sejumlah pertanyaan. Tentang siapa orang-orang yang berada di shaf-mu, dan mana yang bukan. Yaitu mereka, yang bersyahadat, yang bersaksi bahwa engkau adalah utusan-Nya. Masihkah mereka termasuk golonganmu, jika pekerjaan mereka mabuk dan merusak? Masihkah kau berikan syafa'at, jika mengkafirkan sesama berlandaskan dinginnya syari'at? Masihkah kau ridha ia menjadi bagianmu jika tak pernah meneladani gerak tuturmu? Akankah kau dudukkan ia di sampingmu, jika ia mengaku cinta kau semata, tapi menyatakannya sambil membunuhi sesama? Akankah kau doakan dia untuk selamat di akhirat, jika ia rajin shalat tapi membiarkan tetangganya melarat? Akankah kau menyayanginya sepenuh hati, jika ia bertubi-tubi mencari musuh untuk diperangi? Akankah kau membiarkan ia memandang wajahmu, jika bajunya putih sorbannya putih, tapi hati nurani tertimbun nafsu birahi? Ah, terang saja tak akan kau jawab pertanyaan ini. Karena aku disini sedang kau disana. A