Di akhir abad ke-19, diawali dari usaha pemisahan psikologi dari filsafat, muncul istilah Psychologismus-Streit atau "perselisihan psikologisme". Apa itu psikologisme? Psikologisme adalah pandangan bahwa segala konsep/ gagasan dalam filsafat (batasan pengetahuan, sistem logika, dan lain-lain) dapat ditarik penjelasannya pada pengalaman mental atau proses psikologis (Vrahimis, 2013: 9). Posisi psikologi yang kian mantap dengan penelitian empiriknya membuat filsafat mesti mendefinisikan kembali tugas dan posisinya: jika segala problem filsafat bisa direduksi pada aspek mental, masih adakah sesuatu yang disebut sebagai filsafat "murni"? Menariknya, perselisihan ini tidak hanya di ranah perdebatan intelektual, tapi juga terbawa-bawa hingga ke ranah politik. Pada tahun 1913, 107 filsuf, beberapa diantaranya adalah Edmund Husserl, Paul Natorp, Heinrich Rickert, Wilhelm Windelband, Alois Riehl, dan Rudolf Eucken menandatangani petisi yang menuntut menteri kebudayaan Jer
Pertama-tama harus diberitahukan bahwa saya belum juga bosan bercerita tentang Awal Uzhara, seorang legenda hidup berusia 82 tahun yang dalam empat bulan terakhir ini sering saya jumpai. Pak Awal, seperti yang berulangkali saya ceritakan, adalah orang yang tinggal lima puluh tahun di Rusia untuk -salah satunya- kuliah di institut perfilman tertua di dunia yang bernama VGIK. VGIK adalah tempat belajar dan mengajar sutradara-sutradara besar Rusia seperti Eisenstein, Pudovkin, Batalov dan Tarkovsky. Biasanya, saya yang mengundang Pak Awal untuk menjadi narasumber film Rusia di Garasi10. Namun hari Sabtu lalu saya mendadak ditelpon oleh beliau. Giliran Pak Awal mengundang saya ke Jakarta, tepatnya ke Pusat Kebudayaan Rusia, untuk menyaksikan pemutaran film yang berjudul Elena pada hari Rabu tanggal 27 Maret. Biasanya, Rabu adalah hari dimana saya mempunyai kewajiban mengajar di sekolah musik. Namun permintaan Pak Awal terlalu menarik untuk ditolak. Saya putuskan untuk ikut tanpa pikir