Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Psychologismus-Streit dan Asal-Usul Perpecahan Aliran Kontinental dan Analitik dalam Filsafat

  Di akhir abad ke-19, diawali dari usaha pemisahan psikologi dari filsafat, muncul istilah Psychologismus-Streit atau "perselisihan psikologisme". Apa itu psikologisme? Psikologisme adalah pandangan bahwa segala konsep/ gagasan dalam filsafat (batasan pengetahuan, sistem logika, dan lain-lain) dapat ditarik penjelasannya pada pengalaman mental atau proses psikologis (Vrahimis, 2013: 9). Posisi psikologi yang kian mantap dengan penelitian empiriknya membuat filsafat mesti mendefinisikan kembali tugas dan posisinya: jika segala problem filsafat bisa direduksi pada aspek mental, masih adakah sesuatu yang disebut sebagai filsafat "murni"?  Menariknya, perselisihan ini tidak hanya di ranah perdebatan intelektual, tapi juga terbawa-bawa hingga ke ranah politik. Pada tahun 1913, 107 filsuf, beberapa diantaranya adalah Edmund Husserl, Paul Natorp, Heinrich Rickert, Wilhelm Windelband, Alois Riehl, dan Rudolf Eucken menandatangani petisi yang menuntut menteri kebudayaan Jer

Mentransfer Kebijaksanaan

  Semester ini dapat dikatakan sebagai semester paling ideal untuk saya. Alasannya, pertama, saya diberi kesempatan untuk fokus pada satu mata kuliah saja -dan itu mata kuliah favorit saya- yaitu filsafat komunikasi. Alasan lainnya, saya mengajar filsafat komunikasi dengan berlandaskan silabus yang saya buat sendiri dan buku ajar yang saya tulis sendiri. Dalam arti kata lain, semester ini jadi semester yang benar-benar "saya".  Ketika menuliskan ini, semester baru saja berlalu setengahnya. Di rumah, saya mengoreksi ujian tengah semester dengan perasaan yang campur aduk. Ada perasaan senang oleh sebab jawaban-jawaban yang rumit, sistematis, dan mengutip kata-kata "filsuf langitan" seperti Nietzsche atau Heidegger; Ada perasaan sedih oleh sebab jawaban-jawaban yang datang dari pengetahuan seadanya dan menganggap bahwa "filsafat itu kebebasan" sehingga bisa dijawab dengan isian apapun; Ada perasaan galau oleh sebab pertanyaan yang terus menggelayuti saya